Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Perencanaan Jaringan Komputer Menggunakan Cisco Paket Tracer

1 komentar

Paket Tracer merupakan sebuah software jaringan komputer.  Software ini digunakan sebagai alat simulasi dalam mempraktekkan kinerja jaringan komputer.  Banyak sekali manfaat dari sofware ini yang sangat membantu dalam dunia kerja maupun dunia sekolah.  Dengan adanya software ini kita bisa mengenal secara detail bagaimana kinerja dari jaringan tersebut.
Paket Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco.   Dimana software tersebut berfungsi untuk membuat suatu jaringan komputer ( computer network ).  Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen atau alat yang sering digunakan dalam system network tersebut, seperti kabel LAN (cross over, console, dll), HUB, switch, router, dan lain-lain. Sehingga kita dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan komputer yang kita inginkan.
Cisco Paket Tracer memberikan banyak manfaat bagi kita yang masih belajar dalam merancang sebuah jaringan komputer. Dengan menggunakan Paket Tracer kita dapat belajar dari mulai merencanakan, membuat konfigurasi, menyetting alat, serta menganalisa troubleshooting yang terjadi.
Misalnya nih , saya ingin membangun jaringan komputer di sebuah small office 2 lantai.  Kita tentukan dulu apa saja yang dibutuhkan, misalnya saja :
1. 12 PC
2. 7 Laptop
3. 2 Printer IP
4. 2 Switch
5. 1 Router Cisco
6. 1 Wireless Router
Setelah itu kita bisa mulai merancang menggunakan Paket Tracer
1. Buka aplikasi Cisco Paket Tracer
2. Desain Jaringan seperti pada gambar dibawah ini.  Atur IP untuk masing-masing komputer.
3. Atur IP pada PC dan Laptop dengan cara Klik PC —-> Desktop —-> IP configuration.
4. Konfigurasi Router
Pada Physical aktifkan tombol on dan pilih port yang dikehendaki
Gambar dibawah ini cara menyeting router dengan cara yang lebih mudah yaitu menggunakan config, tinggal isikan pada FastEthernet dan isikan IP yang digunakan, Jangan lupa pada Port Status centang pada On.
Sedangkan pada gambar dibawah ini cara menyeting router menggunakan CLI.
5. Konfigurasi Wireless Router
Pada config pilih Internet untuk menyeting Internet pilih DHCP
Isikan IP untuk menyetting LAN yang terhubung dengan switch agar dapat  terhubung ke router.
Pada pengaturan wireless isikan SSID serta Authentication.

6. Konfigurasi Laptop
Untuk penyetingan IP pada Laptop sam dengan penyetingan IP pada PC . Klik Laptop —-> Desktop—-> IP Configuration
Paga jendela Physical —-> Pilih Linksys WPC300N —-> Matikan tombol ON —-> Drag port untuk Linksys , dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.
Jangan lupa Aktifkan Wireless pada laptop dengan cara Klik Desktop —->PC Wireless—-> Connect

7. Konfigurasi IP Printer
Setting FastEthernet pada jendela config, isikan IP network yang akan terhubung ke printer.

8. Tes Koneksi
Setelah semua konfigurasi selesai, saatnya untuk menguji koneksi semua jaringan apakah sudah berhasil terkoneksi dengan cara ketik ping[spasi] IP address tujuan pada jendela Command Prompt.  Apabila setelah di ping muncul tulisan Reply from…. maka jaringan telah berhasil terkoneksi.

Meningkatkan Performa Notebook ASUS Murah dengan SSD

0 komentar

Harga SSD akhir-akhir ini terus merosot turun. Di Indonesia, kita sudah bisa mencapai harga 1 US$ per GB. Sudah semakin murah dan terjangkau.
Dalam beberapa artikel terdahulu, kita sudah melihat bagaimana SSD bisa meningkatkan performa notebook kelas menengah ke atas. Bahkan, sebuah notebook lawas dengan dengan prosesor Core i5, bisa ditingkatkan juga performanya, secara signifikan, dengan bantuan SSD.
Dari pengamatan kami, efek dari peningkatan performa pada SSD ini cukup bergantung pada performa sistem juga. Sistem yang kencang, akan menikmati peningkatan performa yang signifikan apabila di-upgrade dari HDD ke SSD. Namun, bagaimana dengan sistem dengan prosesor entry level atau ekonomis? Pertanyaan yang sering dilontarkan kepada kami adalah, “Apakah SSD bisa meningkatkan performa notebook murah?”

Notebook Murah: ASUS X44H

Perkenalkan notebook murah yang akan menjadi kelinci percobaan kita kali ini, ASUS X44H. Notebook kelas 3 jutaan rupiah ini hadir dengan prosesor Celeron B830 (1,8GHz), RAM 2GB, dan HDD 500GB. Spesifikasi yang cukup rendah, bukan?

SSD: Intel SSD 330 Series 120GB

Memang, SSD ini bukan yang paling murah. Intel SSD 330 series adalah SSD kelas entry level versi Intel yang kini dijual di pasaran dengan kisaran 1,1 juta rupiah. Untuk SSD berkapasitas 120GB SATA-III dengan memori sync, SSD ini adalah salah satu yang termurah (atau bahkan yang paling murah?).

Proses Upgrade: Sederhana

Banyak yang mempertanyakan, apakah sebuah SSD itu kompatibel dengan notebook-nya? Pada dasarnya, kompatibilitas konektor bukanlah masalahnya. Yang menjadi masalah adalah ketebalan harddisk yang digunakan. Apabila notebook tersebut membutuhkan drive dengan ketebalan 7 mm, pilihan SSD Anda akan sangat terbatas. Akan tetapi, dalam hal notebook yang kami uji, tidak ada masalah tersebut. ASUS X44H menggunakan HDD dengan ketebalan 9mm. Jadi, Intel SSD 330 Series dapat langsung menggantikannya.


Pengujian

Untuk menguji sejauh mana peningkatan performa yang diberikan dengan upgrade dari harddisk ke SSD pada notebook ASUS X44H ini, kami menggunakan OS Windows 7 dan pengujian sebagai berikut:
-          Pengujian booting/restart Windows
-          PCMark 7
-          Adobe Photoshop CS6

Windows 7

Hasil pengujian dalam satuan detik. Grafik yang lebih pendek adalah yang lebih baik.
Pengujian booting Windows 7 dilakukan dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dari sejak saat tombol power ditekan, hingga saat denting suara Windows terdengar.
Hasil pengujian dalam satuan detik. Grafik yang lebih pendek adalah yang lebih baik.
Pengujian restart Windows 7 dilakukan dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan dari sejak saat perintah restart diaktifkan (dalam kondisi Windows 7 idle), hingga saat denting suara Windows terdengar.

Hasil pengujian booting dan restart:

SSD tampak berhasil membuat notebook dengan prosesor Celeron ini tampil lebih resonsif. Dengan proses booting hanya sekitar 13 detik dan restart 25 detik, notebook ini tampil seperti sistem desktop yang bertenaga. Setidaknya, pada saat Anda ingin menyalakannya, notebook akan cepat siap untuk digunakan.

PCMark 7

Software pengujian berbentuk paket pengujian ini kami gunakan sebagai acuan untuk performa aplikasi secara keseluruhan. Ada 3 skor yang kami ambil untuk pengujian ini:
Hasil pengujian dalam satuan skor. Grafik yang lebih panjang adalah yang lebih baik.
Skor Overall system performance PCMARK 7: Ini adalah skor yang valid secara umum untuk membandingkan performa antara semua sistem.
Hasil pengujian dalam satuan skor. Grafik yang lebih panjang adalah yang lebih baik.
Skor Lightweight test: Ini adalah skor yang sedianya relevan hanya untuk sistem entry-level.
Hasil pengujian dalam satuan skor. Grafik yang lebih panjang adalah yang lebih baik.
Skor Productivity: Ini adalah skor yang menggambarkan kinerja saat menggunakan aplikasi-aplikasi productivity sehari-hari.

Hasil PCMark 7:

Nilai pengujian keseluruhan menunjukkan peningkatan performa  sekitar 64%. Ini adalah peningkatan performa yang amat tinggi untuk PC. Sebagai catatan, peningkatan performa dengan meng-upgrade prosesor ke seri di atasnya, hanya berkisar 4%-10%.
Pada hasil pengujian Lightweight, terlihat peningkatan kinerja sekitar 127%, atau sudah lebih dari 2x lipat. Sementara untuk Productivity, peningkatan performa bahkan mencapai 148%! Tampaknya, notebook murah ini benar-benar berhasil kita “dongkrak” kinerjanya.

Adobe Photoshop CS6

Software yang satu ini gemar sekali menggunakan memori dalam jumlah besar dan memiliki tendensi yang menyerupai software desain lainnya. Selain itu, Photoshop juga merupakan salah satu software yang paling banyak digunakan di dunia desain (dan fotografi). Oleh karenanya, kami menggunakan software ini sebagai wakil software desain. Ada 3 macam pengujian yang kami lakukan dengan Adobe Photoshop CS6:
Hasil pengujian dalam satuan detik. Grafik yang lebih pendek adalah yang lebih baik.
Pengujian startup Adobe Photoshop CS6. Pengujian ini dilakukan mencatat waktu yang dibutuhkan untuk menghidupkan PS CS6 pertama kali, hingga saat software ini sudah siap dioperasikan.
Hasil pengujian dalam satuan detik. Grafik yang lebih pendek adalah yang lebih baik.
Pengujian membuka file besar dilakukan dengan membuka file foto berformat TIFF berukuran 950MB.
Hasil pengujian dalam satuan detik. Grafik yang lebih pendek adalah yang lebih baik.
Pengujian performa keseluruhan dilakukan dengan menggunakan action Speedtest yang sudah dimodifikasi oleh JagatReview dan selalu kami gunakan untuk pengujian sistem lainnya.

Hasil pengujian Photoshop CS6:

Pernahkan Anda membayangkan bahwa Adobe Photoshop CS6 bisa langsung terbuka dalam 4 hitungan saja? Ya, notebook dengan prosesor Celeron ini, sekarang sudah bisa membuka Photoshop CS6 hanya dalam waktu 4 detik. Ini berarti kecepatan responnya meningkat hingga 5x lipat lebih.
Untuk pengujian membuka file foto besar, SSD berhasil membuat notebook entry level ini bisa membuka file 950MB hanya dalam waktu 10 detik, atau lebih dari 4x lipat lebih kencang dibandingkan menggunakan harddisk
Pengujian performa dengan file JPEG memperlihatkan bahwa penggunaan SSD bisa meningkatkan performa hingga 2x lipat lebih.

Kesimpulan

Apakah notebook entry level masih bisa ditingkatkan performanya dengan SSD, jawabannya adalah, YA. Sebuah notebook dengan harga kisaran 3jutaan, jika di-upgrade dengan SSD akan meningkat drastis performanya. Hasil pengujian singkat kami menunjukkan peningkatan performa dengan nilai yang fantastis.
Sekarang, pertanyaannya, apakah worthed kita meng-upgrade notebook entry-level dengan SSD? Mari kita berhitung nilai positif dan negatif dalam upgrade SSD kali ini:

Negatif:

-          Harga total sistem menjadi berkisar 4 jutaan. Pada level harga tersebut, kita sudah bisa membeli notebook dengan Core i3   (meski dengan harddisk).
-          Meski sistem meningkat drastis performanya, storage internal berkurang jauh.

Positif:

-          Respons sistem yang kencang membuatnya nyaman dipakai sehari-hari.
-          Performa komputasi meningkat drastis, hingga ke level di mana upgrade prosesor pun tidak bisa menghasilkan peningkatan setinggi yang diperoleh dengan SSD. Notebook ini, “tiba-tiba” menjadi sistem yang nyaman untuk kebutuhan editing multimedia.
-          Storage internal memang berkurang, akan tetapi storage secara keseluruhan bertambah. Ini disebabkan Anda masih bisa menggunakan harddisk aslinya sebagai harddisk eksternal untuk menyimpan data-data besar.
-          Notebook kini menjadi lebih tahan banting karena sifat SSD yang tidak rentan terhadap guncangan.

Nah, bagaimana ini? Semua kembali pada kebutuhan kita. Sebuah notebook dengan Core i3 tentu memiliki performa komputasi yang berbeda dan kemampuan multitasking lebih baik. Akan tetapi, SSD sudah sukses membuat notebook murah ini menjadi sangat nyaman digunakan. Bahkan notebook dengan Core i3 tidak sanggup melakukan booting Windows 7 atau membuka file gambar berukuran besar, secepat X44H yang sudah diupgrade dengan SSD ini. Akan tetapi, akan ada aplikasi-aplikasi yang diuntungkan dengan prosesor Core i3. Contohnya, aplikasi konversi video, dsb.
Jadi, pada akhirnya akan ada dua kemungkinan yang bisa Anda pilih:
  1. Apabila Anda jarang membawa notebook dan masih mungkin bisa meng-upgrade notebook lagi dalam waktu dekat, hindari saja solusi ini dan ambil notebook Core i3. Lalu, menabunglah untuk membeli SSD dalam rangka meng-upgrade notebook Core i3 Anda.
  2. Bagi Anda yang membutuhkan fungsi mobilitas dari notebook ini, upgrade ke SSD akan memberikan pengalaman yang terbaik. Mobilitasnya menjadi terasa lebih aman. Mengangkat atau memindahkan notebook dalam kondisi hidup, tidak akan membahayakan data di dalam notebook. Mau mengetik di dalam kendaraan? Itu pun bisa dilakukan dengan aman setelah menggunakan SSD. Pada dasarnya, SSD berhasil dengan sukses membuat notebook murah ini menjadi jauh lebih fungsional sebagai sarana komputasi mobile.
Catatan: Perlu diingat, bahwa yang kami uji ini adalah notebook, bukan netbook. Meski murah, Intel Celeron di dalam ASUS X44H ini masih tergolong ke dalam prosesor Sandy Bridge. Hasil yang kami peroleh di sini seharusnya tidak mencerminkan hasil yang bisa diperoleh dengan netbook dengan prosesor yang jauh lebih lambat.

Koneksikan Mikrotik di VMware dengan OS Asli (Windows7)

0 komentar

VMware merupakan salah satu Virtual Machine yang sering digunakan. VMware dapat diartikan sebagai komputer di dalam komputer. Disini penulis akan memberikan tutorial bagaimana mengkonfigurasi OS Mikrotik di VMware agar terkoneksi dengan OS Aslinya (Windows7).
Untuk selengkapnya bisa di download disini 

Sumber : Ilmukomputer.com

Membangun Jaringan Sederhana (Virtual) dengan Multiple OS di VMWare

0 komentar

VMWare adalah software yang digunakan sebagai Virtual Komputer didalam Komputer Asli, yang memungkinkan anda untuk menginstall OS lain di dalam Komputer Asli tanpa mengganggu sistem pada komputer tersebut. Maka dengan lebih dari 1 OS yang terinstall di VMWare dapat memungkinkan Kita untuk membuat virtualisasi jaringan sederhana . Berikut langkah-langkah untuk membuat jaringan virtual sederhana dengan VMWare.
Silahkan kilik link berikut Membangun Jaringan Sederhana (Virtual) dengan Multiple OS di VMWare

Sumber : Ilmukomputer.com

Setting VMware dan Instalasi Windows 8 Secara Virtual

0 komentar

Berikut ini penulis akan memberikan tutorial langkah-langkah instalasi Windows 8 beserta settingan awal pada VMware. Disini penulis menggunakan VMware workstation 9 dan WIndows8 64bit.

Selangkapnya bisa didownload disini

Sumber : IlmuKomputer.com